Dipilih Jokowi, Ini Janji Sakti Wahyu Trenggono Saat Jabat Menteri Kelautan dan Perikanan


 Sakti Wahyu Trenggono dipercayai Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memegang selaku Menteri Kelautan dan Perikanan.

Peluang Menang Bermain Judi Slot Online KING88BET

Diakuinya siap jalankan amanah selaku Menteri Kelautan dan Perikanan. Ia juga janji mengatur, meneruskan dan mengurus bidang Kelautan dan Perikanan seperti disuruh Presiden Jokowi.


"Amanah ini bukanlah amanah yang gampang. Saya anggap saya pengin usaha jika ada satu daerah anugerah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mempunyai satu kekuatan yang besar sekali yang tentu saja itu menjadi kesejahteraan untuk bangsa ini," katanya di Istana, Jakarta, Selasa (22/12/2020).


Politisi dan pebisnis di bagian telekomunikasi itu janji akan belajar cepat untuk mengenali desas-desus khusus di bidang yang akan diatur nanti. Dan dapat memberi jalan keluar yang pas supaya Indonesia selaku negara bahari bisa berjaya.


"Saya anggap hanya itu, sebab saya bukan tipikal orang yang dapat beretorika tetapi yang menyukai dengan bekerja dan berusaha keras dan saya telah mewakafkan diri sejak semenjak saya selaku wakil menteri pertahanan," tutur ia.


Ia mengetahui, demikian melimpah ikan-ikan di lautan dan demikian besar potensi-potensi bidang kelautan. Baik itu untuk bidang pariwisata, industri perikanan dan terhitung budidaya yang dan pasti tidak lupakan dengan ke bersinambungan lingkungan.


"Itu yang akan kami kerjakan bila kelak kami telah sah jadi ketika menjadi menteri lelautan dan perikanan," katanya.


"Minta doa ke semua bangsa Indonesia supaya saya dapat amanah dan dapat jalankan amanah dari bapak presiden dan wapres dengan menolong beliau merealisasikan Indonesia maju," pinta ia.


Ekonom CORE Indonesia, Piter Abdullah minta ke Sakti Wahyu Trenggono untuk bermental baja waktu menempati status Menteri Kelautan dan Perikanan. Ini sebab sejauh ini status Menteri Kelautan dan Perikanan terus dibanding dengan figur Susi Pudjiastuti.


"Untuk alternatif menteri KKP. Siapa saja menterinya harus kuat (psikis). Akan dibanding dengan figur Ibu Susi," tutur ia ke Merdeka.com, Selasa (22/12).


Karena, kata Piter, Susi Pudjiastuti dipandang sudah memutuskan standard yang tinggi untuk seorang Menteri KKP. Ia juga memandang pesimis kekuatan Wahyu dalam mengemban amanah baru selaku Menteri KKP.


"Bu Susi telah memutuskan standar yang tinggi sekali untuk seorang menteri KKP. Saat ini terpulang ke Pak Wahyu. Saya sendiri cukup pesimis," katanya.


Awalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sah menunjuk Sakti Wahyu Trenggono selaku alternatif Edhy Prabowo di bangku Menteri Kelautan dan Perikanan. Trenggono adalah politisi dan pebisnis di bagian telekomunikasi.


"Beliau saat ini menggenggam kedudukan Wamenhan dan akan kita beri tanggung jawab menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan," papar Jokowi di veranda Istana Negara, Selasa (22/12/2020).


Selaku info, Trenggono lulus dari Manajemen Informatika Kampus Bina Nusantara. Selanjutnya dia menamatkan gelar masternya di Tehnik Industri Kampus Indonesia dan Manajemen Usaha Institut Tehnologi Bandung.


Trenggono mengawali usaha piranti telekomunikasi lewat perusahaan PT Solusindo Kreativitas Pratama. Trenggono membangun usaha persewaan menara base transceiver dengan PT Indonesian Tower. Dia paling akhir membangun PT Tehnologi Penelitian Global Investama yang beroperasi di sektor telekomunikasi, tehnologi, property, medium dan e-commerce.


Di bagian politik, Trenggono pernah berkarier di PAN. Dia memegang selaku Bendahara Umum PAN pada 2009-2014 zaman kepimpinan Hatta Rajasa. Tetapi tidak aktif pada 2013.


Trenggono selanjutnya turut dalam barisan simpatisan Jokowi-JK di Pemilihan presiden 2014. Tim musuh sisa partainya. Trenggono jadi team pakar tim sukses Jokowi-JK.


Presiden Joko Widodo menunjuk Sakti Wahyu Trenggono selaku Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru gantikan Edhy Prabowo yang diamankan KPK sebab masalah suap ijin export benih lobster.


Postingan populer dari blog ini

Japan earthquake leaves widespread damage. Here's a look at the affected areas

Global deaths from fungal disease

However, 75 years on, the world is facing major human rights challenges again. Human rights violations are being regularly reported in conflicts, most recently in Ukraine and Gaza